Jin adalah suatu macam makhluk yang
termasuk dalam golongan ruh yang berakal yang juga diberi perintah
taklif (menjalankan syari'at agama), sebagaimana halnya bangsa
manusia, hanya saja mereka itu tidak mempunyai bahan-bahan kebendaan
sebagaimana yang dipunyai oleh manusia dan oleh sebab itu lalu
tertutup dari pancaindera. Jadi mereka itu menurut asalnya tidaklah
dapat dilihat oleh mata, tidak dapat diketahui bentuk hakikinya dan
mereka itu mempunyai kekuasaan untuk menjelmakan diri dalam bentuk
lain yang kasar.
JALAN MENGETAHUI JIN
Jalan bagi kita untuk mengetahui alam
jin itu adalah wahyu. Kitab Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah s.a.w.
memberikan petunjuk kepada kita mengenai bahan apa yang dari padanya
itu jin diciptakan, juga mengenai penggolongan-penggolongannya serta
kemana perginya masing-masing golongan tersebut. Demikian pula
perihal mereka tentang diperintahkan menjalankan syari'at (taklif)
dan tentang mendengarkannya pada bacaan Al-Qur'an daari Rasulullah
s.a.w.
BAHAN UNTUK MENCIPTAKAN JIN
Allah S.w.T. menjelaskan tentang asal
bahan penciptaan jin, sebagaimana firmanNya:
“Sungguh Kami (Allah) telah
menciptakan manusia itu dari tanah liat kering (yang berasal) dari
lumpur hitam, yang diberi bentuk. Dan Kami ciptakan jin sebelum itu
dari api yang sangat panas”. S. Hijr 26-27
Dua buah ayat diatas menunjukkan bahwa
:
- Manusia itu pada asal mulanya diciptakan dari tanah, kemudian diaduk dengan air sehingga menjadi tanah liat. Selanjutnya dibiarkan agak lama sehingga menjadi lumpur hitam. Lumpur hitam ini akhirnya kering dan sudah berubah pula baunya, sehingga menjadi tanah liat kering.
- Jin itu pada asal mulanya diciptakan dari pada api yang tiada berasap, sebab yang diartikan samum itu adalah nyala api yang murni sama sekali.
- Penciptaan jin adalah lebih dulu dari pada penciptaan manusia.
Sumber:buku Aqidah Islam, Sayid Sabiq
Tidak ada komentar:
Posting Komentar